Senin, 26 November 2012

Data Base Management (Credit Bureau)


KELOMPOK 4 KELOMPOK KAMI


Credit bureau/Biro Kredit adalah organisasi yang mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk membuat catatan perilaku peminjaman dan pembayar hutang  individu atau organisasi.
A.    Urgensi dari kasus Credit Bereau Error
  Kemungkinan Inaccuracy dan oudated data di Biro kredit
  Tidak sempurnanya data yang di masukkan,sehingga menghasilkan assesment yang keliru
  Terlalu besar volume data kredit yang harus di urus oleh biro kredit
B.     Tujuan dari Credit Bereau
  Mengumpulkan informasi dan data keuangan organsasi dari berbagai sumber yang bervariasi seperti; kreditur,lenders,agensi hutang dan pengadilan.
  Data yang didapatkan di agregatkan dan di kumpulkan dalam database
  Biro kredit kemudian menjual informasi ini untuk perusahaan-perusahaan sebagai penilain kredit
C.     Data Quality Problem
  Data error bisa di sebabkan oleh redudansi dan inkonsistensi data yang ada di data warehouse
  “Imperfect data lead to imperfect matches”
  Kesalahan Data biasanya adalah; salah nama, no telpon, kode pos, nomor asuransi,no identitas dll.
  Data quality problem makin parah jika data di online kan.
D.    Solving Data Error
  Data Quality audit
Adalah dengan melakukan survey terhadap keseluruhan data,data sampel,mengidentifikasi dan memeriksa kesalahan data, dan melakukan edit data secara rutin
  Data Cleansing
Adalah aktivitas mendeteksi dan memeriksa data di database yang tidak benar,tidak lengkap,tidak sesuai atau hilang.

E.     Dampak Terhadap Bisnis dari Data Biro Kredit
  Dari database kredit yang ada bisa digunakan sebagai standar pemberian kredit bagi debitur.
  Terhindar dari berbagai kekeliruan informasi tentang credit aplication.
  Bisa berpengaruh pada keputusan untuk perekrutan tenaga kerja,
  Membantu manager dalam membuat keputusan
  Sebagai informasi bagi perusahaan suppliers.
  Mengurangi resiko

Apabila kualitas dari data digunakan bermasalah maka akan berdampak tidak baik bagi perusahaan, misalnya perusahaan akan salah menilai apakah seseorang layak untuk menerima kredit atau tidak, para manager bisa salah dalam mengambil keputusan, kemungkinan terjadi penipuan.Muncul protes dari customer dll

F.      Contoh kredit biro
  Di US
  Experian
  Equifax
  Transunion
  Di Indonesia
Kredit biro Bank indonesia


G.    Conclusion
Apabila kualitas data yang dimiliki oleh data base kredit biro baik maka akan membawa kepada peningkatan bagi performance perusahaan karena perusahaan akan menghasilkan keputusan-keputusan yang lebih tepat dengan adanya data yang akurat dari database.Namun ketidak sesuaian data terkadang menjadikan database sebagai sumber penyebab kerugian bagi perusahaan.




                                       CASE


Kasus kelompok 4 kelompok kami  “ Credit Bureau Error”
Soal:
1.      Bagaimana solusi untuk perusahaan dalam menangani volume data kredit yang melebihi kapasitas dan meminimalkan kesalahan database? (diajukan oleh: fajri dr kelompok 5, faradhiba dr kelompok 1 dan anas dr kelompok 7)
2.      Adakah biro kredit di Indonesia selain BI?  (diajukan oleh odin dr kelompok 6)
3.      Ruang lingkup apasaja yang jadi pengawasan dari biro kredit? (diajukan oleh rizki fadillah dr kelompok 8)
4.      Apakah BPR masuk ke pengawasan kredit biro? (diajukan oleh maulana dr kelompok 6)
5.      Siapa yang bertanggung jawab atas data  yang salah? (diajukan oleh kemal fasya)
6.       Manfaat database dari kredit biro untuk perusahaan dan masyarakat luas? (diajukan oleh rizki)
7.      Bagaimana proses kredit biro? (diajukan oleh lazuardi saputra dr kelompok 6)

Jawaban menurut kami (kelompok 4)

1.      Solusinya dengan cara:
a.       Perusahaan membangun standar database yang sesuai dengan kebutuhan nya perusahaan.
b.      Adanya data quality audit yaitu dengan melakukan survey terhadap keseluruhan data, data sampel, mengidentifikasikan dan memeriksa kesalahan data, dan melakukan edit data secara rutin. Dan data cleansing yaitu aktivitas mendeteksi dan memeriksa data di database yang tidak benar, tidak lengkap, tidak sesuai atau hilang.

2.      Untuk sementara belum ada, karena semua lembaga keuangan di Indonesia itu berpusat pada Bank Indonesia. Jadi hanya Bank Indonesia satu-satunya biro kredit yang ada di Indonesia.

3.      Yang menjadi ruang lingkup pengawasan bureau credit adalah semua lembaga-lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan dalam menyalurkan kredit. Seperti BPR atau Bank  Perkreditan Rakyat, Bank Umum, Perusahaan finance-finance lainnya.

4.      Termasuk, karena BPR (Bank  Perkreditan Rakyat) merupakan salah satu lembaga keuangan yang menyalurkan kredit dan salah satu lembaga yang menerima suntikan dana dari Bank Indonesia.

5.      Bila di US, bukan biro kredit yang bertanggung jawab karena data tersebut sudah dijual, hanya saja sebagai biro kredit, biro kredit akan mencari kesalahannya dimana dan mencari solusi untuk menangani masalah yang terjadi karena adanya data yang salah. Tapi di Indonesia ada lembaga keuangan yang berdiri sendiri, tetaapi tetap diawasi oleh Bank Sentral walaupun tidak seutuhnya diawasi.


6.      Manfaatnya:
a.       Mengurangi pengulangan data
b.      Mengurangi waktu dan biaya
c.       Untuk meningkatkan perform perusahaan
d.      Sebagai data warehouse (gudang penyimpanan data)
e.       Untuk melihat bagaimana pergerakan kredit dari suatu perusahaan
f.       Mempermudah pencarian data-data kredit dan mempermudah pengawasan terhadap kelancaran kegiatan kredit suatu perusahaan
g.      Mencari idependensi data
h.      Penyediaan isi bagi pengguna pemograman khusus yang mahal
i.        Memungkinkan para manajer dan staf professional mengakses isi database tanpa perlu pelatihan mahal atau keahlian khusus
j.        Meningkatkan keamanan

7.      Apabila seorang calon nasabah perbankan ingin mengambil kredit maka dia akan diperiksa terlebih dahulu apakah calon nasabah tersebut layak menerima kredit atau tidak, jadi manajer bagian kredit menganalisa dengan cara meminta KTP dan NPWP calon nasabah untuk mencari informasi ke BI dengan cara menggunakan aplikasi yang diberikan oleh BI keBank tersebut atau biasa disebut BI Ceking, jadi manajer dibagian pengkreditan hanya membuka aplikasi tersebut dan memasukkan nama dan nomor/nik KTP maupun NPWP dengan tersebut BI akan mengirim informasi tentang calon nasabah tersebut, apabila  calon nasabah sudah  pernah mengambil kredit sebelumnya maka mengenai sejarah peminjamannya akan ada dalam database BI jadi  manajer tinggal menganalisanya dengan istilah 5 C dan standar bank tersebut dan untuk dikatakan layak atau tidaknya calon nasabah tersebut untuk menerima kredit lagi. Tetapi apabila calon nasabah tersebut belum pernah mengambil kredit dimanapun, maka pihak manajer bagian kredit  akan menganalisa dari awal dengan melakukan pemerikasaan kelayakan, kemampuan dan mengimput semua data-data  yang telah disediakan oleh calon nasabah. Dan apabila layak maka calon nasabah tersebut menerima kredit maka semua data  nasabah yang telah dicek dan diimput kedalam aplikasi BI Cekingnya atau kedalam dalag database biro kredit tersebut. Perusahaan financial mulai mentransfer datanya secara online ke financial diatasnya seterusnya sampai ke BI dan Bi mentransfer kembali kebank-bank yang meminta informasi tentang calon nasabahnya lagi dan begitu seterusnya.





Selasa, 13 November 2012

Review Presentasi Kelompok 3 : New to The Touch


1.      Kekurangan dari touch screen adalah kurangnya flexible, Karena yang kita tahu dengan touch screen kita bisa jauh lebih mudah?
Jawabannya: disini yang harus dipahami ialah tidak flexible dipengaruhi oleh besar kecilnya ukuran suatu layar produk. Tetapi karena sebagian produk belum memiliki fitur teknologi multi touch screen.

2.      Antara touch screen dan layar manual manakah yang lebih cepat rusak?
Jawabannya: menurut kelompok 5: touch screen.

3.      Apakah keuntungan yang didapat oleh pelaku bisnis?
Jawabannya: memudahkan pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya misalnya pelaku bisnis di Tokyo yaitu menjual tiket dengan mesin penjual tiket, disini pelaku bisnis dapat mengurangi biaya untuk karyawan dan juga biaya untuk mencetak tiket yang begitu mahal.

4.      Sebutkan contoh-contoh produk dari tipe layar sentuh?
1.      Scanning infrared merupakan layar sentuh yang digunakan dibandara untuk mendeteksi barang-barang yang legal dan illegal.




2.      Resesitive overlay merupakan layar sentuh yang menggunakan pen untuk melakukan touch pada layar produk.

5.      Kenapa perusahaan menggunakan layar sentuh, sedangkan diketahui bahwa layar sentuh itu cepat rusak dan juga begitu mahal?
Jawabannya: karena dengan menggunkan layar sentuh perusahaan akan mendapat kemudahan dalam operasinya walaupun dengan mengeluarkan biaya yang lebih besar disini perusahaan lebih diuntungkan dengan hasil kerja layar sentuh tersebut.