KELOMPOK 4 KELOMPOK KAMI
Credit
bureau/Biro Kredit adalah organisasi yang mengumpulkan data dari berbagai
sumber untuk membuat catatan perilaku peminjaman dan pembayar hutang individu atau organisasi.
A. Urgensi
dari kasus Credit Bereau Error
Kemungkinan
Inaccuracy dan oudated data di Biro kredit
Tidak
sempurnanya data yang di masukkan,sehingga menghasilkan assesment yang keliru
Terlalu
besar volume data kredit yang harus di urus oleh biro kredit
B. Tujuan
dari Credit Bereau
Mengumpulkan
informasi dan data keuangan organsasi dari berbagai sumber yang bervariasi
seperti; kreditur,lenders,agensi hutang dan pengadilan.
Data
yang didapatkan di agregatkan dan di kumpulkan dalam database
Biro
kredit kemudian menjual informasi ini untuk perusahaan-perusahaan sebagai
penilain kredit
C. Data
Quality Problem
Data
error bisa di sebabkan oleh redudansi dan inkonsistensi data yang ada di data
warehouse
“Imperfect
data lead to imperfect matches”
Kesalahan
Data biasanya adalah; salah nama, no telpon, kode pos, nomor asuransi,no
identitas dll.
Data
quality problem makin parah jika data di online kan.
D. Solving
Data Error
Data
Quality audit
Adalah dengan
melakukan survey terhadap keseluruhan data,data sampel,mengidentifikasi dan
memeriksa kesalahan data, dan melakukan edit data secara rutin
Data
Cleansing
Adalah aktivitas
mendeteksi dan memeriksa data di database yang tidak benar,tidak lengkap,tidak
sesuai atau hilang.
E. Dampak
Terhadap Bisnis dari Data Biro Kredit
Dari
database kredit yang ada bisa digunakan sebagai standar pemberian kredit bagi
debitur.
Terhindar
dari berbagai kekeliruan informasi tentang credit aplication.
Bisa
berpengaruh pada keputusan untuk perekrutan tenaga kerja,
Membantu
manager dalam membuat keputusan
Sebagai
informasi bagi perusahaan suppliers.
Mengurangi
resiko
Apabila
kualitas dari data digunakan bermasalah maka akan berdampak tidak baik bagi
perusahaan, misalnya perusahaan akan salah menilai apakah seseorang layak untuk
menerima kredit atau tidak, para manager bisa salah dalam mengambil keputusan,
kemungkinan terjadi penipuan.Muncul protes dari customer dll
F. Contoh
kredit biro
Di
US
Experian
Equifax
Transunion
Di
Indonesia
Kredit biro Bank
indonesia
G. Conclusion
Apabila kualitas data yang dimiliki oleh data base
kredit biro baik maka akan membawa kepada peningkatan bagi performance
perusahaan karena perusahaan akan menghasilkan keputusan-keputusan yang lebih
tepat dengan adanya data yang akurat dari database.Namun ketidak sesuaian data
terkadang menjadikan database sebagai sumber penyebab kerugian bagi perusahaan.
CASE
Kasus
kelompok 4 kelompok kami “ Credit Bureau
Error”
Soal:
1. Bagaimana
solusi untuk perusahaan dalam menangani volume data kredit yang melebihi
kapasitas dan meminimalkan kesalahan database? (diajukan oleh: fajri dr
kelompok 5, faradhiba dr kelompok 1 dan anas dr kelompok 7)
2. Adakah
biro kredit di Indonesia selain BI?
(diajukan oleh odin dr kelompok 6)
3. Ruang
lingkup apasaja yang jadi pengawasan dari biro kredit? (diajukan oleh rizki
fadillah dr kelompok 8)
4. Apakah
BPR masuk ke pengawasan kredit biro? (diajukan oleh maulana dr kelompok 6)
5. Siapa
yang bertanggung jawab atas data yang
salah? (diajukan oleh kemal fasya)
6. Manfaat database dari kredit biro untuk
perusahaan dan masyarakat luas? (diajukan oleh rizki)
7. Bagaimana
proses kredit biro? (diajukan oleh lazuardi saputra dr kelompok 6)
Jawaban menurut kami (kelompok 4)
1. Solusinya
dengan cara:
a. Perusahaan
membangun standar database yang sesuai dengan kebutuhan nya perusahaan.
b. Adanya
data quality audit yaitu dengan melakukan survey terhadap keseluruhan data, data
sampel, mengidentifikasikan dan memeriksa kesalahan data, dan melakukan edit
data secara rutin. Dan data cleansing yaitu aktivitas mendeteksi dan memeriksa
data di database yang tidak benar, tidak lengkap, tidak sesuai atau hilang.
2. Untuk
sementara belum ada, karena semua lembaga keuangan di Indonesia itu berpusat
pada Bank Indonesia. Jadi hanya Bank Indonesia satu-satunya biro kredit yang
ada di Indonesia.
3. Yang
menjadi ruang lingkup pengawasan bureau credit adalah semua lembaga-lembaga
keuangan yang mempunyai kegiatan dalam menyalurkan kredit. Seperti BPR atau
Bank Perkreditan Rakyat, Bank Umum,
Perusahaan finance-finance lainnya.
4. Termasuk,
karena BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
merupakan salah satu lembaga keuangan yang menyalurkan kredit dan salah satu
lembaga yang menerima suntikan dana dari Bank Indonesia.
5. Bila
di US, bukan biro kredit yang bertanggung jawab karena data tersebut sudah
dijual, hanya saja sebagai biro kredit, biro kredit akan mencari kesalahannya
dimana dan mencari solusi untuk menangani masalah yang terjadi karena adanya
data yang salah. Tapi di Indonesia ada lembaga keuangan yang berdiri sendiri,
tetaapi tetap diawasi oleh Bank Sentral walaupun tidak seutuhnya diawasi.
6. Manfaatnya:
a. Mengurangi
pengulangan data
b. Mengurangi
waktu dan biaya
c. Untuk
meningkatkan perform perusahaan
d. Sebagai
data warehouse (gudang penyimpanan data)
e. Untuk
melihat bagaimana pergerakan kredit dari suatu perusahaan
f. Mempermudah
pencarian data-data kredit dan mempermudah pengawasan terhadap kelancaran
kegiatan kredit suatu perusahaan
g. Mencari
idependensi data
h. Penyediaan
isi bagi pengguna pemograman khusus yang mahal
i.
Memungkinkan para
manajer dan staf professional mengakses isi database tanpa perlu pelatihan
mahal atau keahlian khusus
j.
Meningkatkan keamanan
7. Apabila
seorang calon nasabah perbankan ingin mengambil kredit maka dia akan diperiksa
terlebih dahulu apakah calon nasabah tersebut layak menerima kredit atau tidak,
jadi manajer bagian kredit menganalisa dengan cara meminta KTP dan NPWP calon
nasabah untuk mencari informasi ke BI dengan cara menggunakan aplikasi yang
diberikan oleh BI keBank tersebut atau biasa disebut BI Ceking, jadi manajer
dibagian pengkreditan hanya membuka aplikasi tersebut dan memasukkan nama dan
nomor/nik KTP maupun NPWP dengan tersebut BI akan mengirim informasi tentang
calon nasabah tersebut, apabila calon nasabah
sudah pernah mengambil kredit sebelumnya
maka mengenai sejarah peminjamannya akan ada dalam database BI jadi manajer tinggal menganalisanya dengan istilah
5 C dan standar bank tersebut dan untuk dikatakan layak atau tidaknya calon
nasabah tersebut untuk menerima kredit lagi. Tetapi apabila calon nasabah tersebut
belum pernah mengambil kredit dimanapun, maka pihak manajer bagian kredit akan menganalisa dari awal dengan melakukan
pemerikasaan kelayakan, kemampuan dan mengimput semua data-data yang telah disediakan oleh calon nasabah. Dan
apabila layak maka calon nasabah tersebut menerima kredit maka semua data nasabah yang telah dicek dan diimput kedalam
aplikasi BI Cekingnya atau kedalam dalag database biro kredit tersebut.
Perusahaan financial mulai mentransfer datanya secara online ke financial
diatasnya seterusnya sampai ke BI dan Bi mentransfer kembali kebank-bank yang
meminta informasi tentang calon nasabahnya lagi dan begitu seterusnya.